6 Resiko Malware Software Bajakan

Si Haitek - Kesadaran masyarakat Indonesia menggunakan software original masih tergolong rendah. Beragam upaya dilakukan pihak developer guna meningkatkan kesadaran konsumen tanah air seperti menggelar kampanye 'Keep It Real'. Menurut laporan Microsoft, hampir 50% pengguna komputer ataupun laptop di Indonesia memakai produk software bajakan.

Amankah memakai software bajakan? Menurut laporan Computer Security Study Microsoft 2013, perangkat komputer/laptop yang memakai software bajakan lebih rentan ancaman malware. Tentu saja, hal tersebut akan mengancam data-data penting yang tersimpan di dalam perangkat.

Berikut enam jenis resiko malware yang siap menyerang pengguna software bajakan seperti yang dikutip Microsoft:

1. Beberapa tipe malware tertentu memperlancar hacker untuk menyusup dan mengambil alih webcam komputer/laptop secara diam-diam.

2. Umumnya, software bajakan memiliki virus yang bersifat merusak dan menghilangkan data-data penting pengguna.

3. Penggunaan software bajakan memperlancar hacker untuk masuk, mengambil alih atau mencuri password akun penting, baik rekening bank ataupun kartu kredit.

4. Software Windows paling banyak dibajak, meski begitu, tak miliki fitur keamanan memadai yang bisa mengancam pengguna karena data-data tidak terlindungi secara optimal.

5. Penggunaan software bajakan lebih rentan disusupi salinan tak resmi ke dalam harddisk yang bisa membuat garansi pabrikan komputer menjadi rusak atau tidak valid.

6. Software bajakan sering dipakai sebagai ajang penyebaran virus tanpa disadari oleh sang pengguna.

Itulah enam resiko malware jika pengguna komputer atau laptop memakai software bajakan. Beberapa orang tidak memakai software original karena harganya yang mahal. Software bajakan sering dianggap sebagai alternatif dengan mengesampingkan efek buruk.

Padahal ancaman malware siap mengganggu kenyamanan pengguna. Padahal software original menyimpan banyak manfaat seperti free update, dukungan penuh dan fitur keamanan terjamin.